Rabu, 23 Desember 2009

MESIN-MESIN BERUKURAN SANGAT KECIL DALAM TUBUH: OTOT-OTOT

Pencernaan makanan dimulai dalam mulut. Karbohidrat dalam makanan yang kalian makan pertama-tama dilumatkan menjadi partikel-partikel yang lebih kecil oleh air liur di dalam mulut kalian. Contohnya, mula-mula roti yang dimakan saat sarapan mulai dilumatkan di dalam mulut. Namun akan diperlukan waktu yang lebih lama untuk keju yang dimakan bersama roti agar bisa dilumatkan.
Makanan yang dilumatkan di dalam mulut melalui kerongkongan dan mencapai lambung. Di dalam lambung terdapat bentuk keseimbangan menakjubkan yang lain. Pencernaan makanan dalam lambung dilakukan oleh cairan yang sangat kuat. Cairan ini adalah asam hidroklorat. Seperti kalian ketahui, asam adalah zat yang membuat kulit terkelupas. Asam mampu melelehkan apa pun yang bersentuhan dengannya. Misalnya, untuk membersihkan lobang keran yang mampet ibu menggunakan cairan yang mengandung asam. Dengan membersihkan kotoran dan zat-zat sampah yang menghambat pipa, asam ini menghilangkan kemampetan. Berkat asam kuat yang ada dalam lambung, makanan yang berbentuk serpihan besar ketika memasuki lambung, dipecah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil yang bisa digunakan oleh tubuh. Namun ada satu hal lain yang perlu dicatat.
Kita telah membahas bahwa makanan yang dimakan dihancurkan menjadi bagian-bagian kecil oleh lambung atau asam lambung. Lalu, mengapa asam ini tidak menghancurkan lambung itu sendiri, yang juga terbuat dari daging? Sekarang pikirkanlah. Asam lambung mencerna daging, misalnya yang kalian telan saat makan malam, tetapi justru tidak mencerna lambung, yang juga adalah sepotong daging. Mengapa demikian? Di sinilah, keunggulan penciptaan Tuhan terungkap kembali. Allah, Yang telah menciptakan segalanya dengan sempurna merancang perlindungan sehingga lambung itu sendiri tidak tercerna.
Perlindungan tersebut bisa disimpulkan sebagai berikut. Cairan lain, yaitu “mukus” dikeluarkan selama pencernaan untuk mencegah asam hidroklorat melumatkan lambung. Lapisan mukus khusus ini menutupi permukaan dalam lambung dan melindungi lambung dari kerusakan karena asam kuat ini. Hasilnya, lambung tidak mencerna dirinya sendiri.
Tempat berikutnya dalam perjalanan pencernaan adalah usus. Makanan dilumatkan menjadi pertikel-pertikel yang lebih kecil lagi dan menjadi siap digunakan oleh tubuh setelah melalui dua usus, yaitu usus halus dan usus besar. Makanan yang bermanfaat disalurkan ke dalam aliran darah sedang sisa-sisa yang tidak diperlukan dikeluarkan dari tubuh oleh sistem pembuangan. Tahap makanan yang dimakan melalui usus juga sangat penting. Pencernaan berlanjut di dalam usus seperti halnya di dalam lambung. Makanan dilumatkan menjadi bagian yang lebih kecil lagi. Makanan itu sekarang begitu kecil sehingga bisa diserap oleh pembuluh darah di sekitar usus dan dimasukkan ke dalam aliran darah untuk dibawa ke setiap bagian tubuh.
Anak-anak, kalian harus tahu bahwa sistem pencernaan direncanakan dengan lengkap dan sempurna. Selama perjalanan ini, yang dimulai di mulut, diteruskan ke kerongkongan, lambung, dan usus, makanan yang kita makan melalui beberapa tahap. Dan akhirnya makanan yang diperlukan oleh sel tubuh kita pun diperoleh. Makanan ini diserap dalam usus dan diantarkan ke tubuh melalui aliran darah. Pencernaan makanan akan sangat sulit jika mekanisme ini tidak bekerja dengan begitu sempurna. Pertama-tama, jika gigi kita tidak cukup, kalian tidak akan mampu mengunyah makanan dengan baik dan makanan tidak akan bisa melalui kerongkongan. Meskipun bisa lewat, kerongkongan akan terluka parah karenanya. Jika lambung kalian tidak mampu mencerna makanan, segala yang kita makan akan tetap menjadi tumpukan makanan yang melimpah di dalam lambung, yang akan sangat mengganggu. Di samping itu, karena tidak mampu mencerna makanan, tubuh kalian tidak akan mendapatkan zat makanan yang diperlukannya. Tubuh yang tidak mendapatkan zat makanan akan kehilangan kekuatannya setelah beberapa waktu, dan sel-sel tubuh akan mulai mati. Tetapi kalian tidak mengalami hal itu, karena Tuhan kita telah menciptakan setiap bagian tubuh kita dengan sempurna. Sistem yang hebat ini bekerja tanpa cela, dan kita bahkan sangat tidak menyadarinya. Kehebatan penciptaan ini disebutkan dalam ayat berikut ini:

Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling Baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS Al-Hasyr: 24)

sumber: www.harunyahya.com

BAGAIMANA OTAK BEKERJA?

Ambillah sebuah puzzle, lalu acaklah bagian-bagiannya di atas lantai. Anggaplah bagian-bagian itu merupakan seluruh pengetahuan kita tentang dunia. Misalkan beberapa bagian menunjukkan cahaya, beberapa bagian adalah warna, dan lainnya adalah suara. Sekarang ambil bagian-bagian itu satu demi satu dan mulailah menyusun kembali untuk membentuk sebuah gambar. Pekerjaan yang kalian lakukan dengan berpikir panjang ini dilakukan seratus kali dalam sedetik oleh otak kalian, yang bekerja atas ilham dari Allah. Tahukah kalian, bagaimana itu terjadi?
Otak mengumpulkan informasi yang diterima dari mata, hidung, telinga, kulit, mulut, dll. dan menyimpulkannya. Yang melakukan penyimpulan ini adalah gabungan 100 miliar sel saraf dalam otak kalian. Sel-sel ini bekerja tanpa henti dan memungkinkan kalian melihat warna apel yang kalian makan, mengenali suara teman baik kalian, dan merasakan bau coklat.
Gambar di halaman berikutnya menunjukkan beberapa anak yang tengah bercakap-cakap, mendengar, mencium, berlari, dan tidur dalam otaknya. Tentu ini hanyalah gambar khayal yang tujuannya adalah untuk menunjukkan bagian-bagian tertentu dari otak dan kegunaannya. Sebenarnya, otak terdiri atas sel-sel syaraf, yang bisa dilihat di bawah mikroskop. Menurut kalian apakah sel-sel syaraf bisa melihat boneka kesukaan kalian atau rasa es krim coklat? Tentu saja tidak. Hal ini karena sel-sel syaraf terdiri atas bungkahan daging semata. Oleh sebab itu, pastilah ada suatu zat yang sangat hebat yang telah menciptakan dunia mengagumkan ini. Dia adalah Allah. Allah, pemilik segalanya, menciptakan segalanya dengan sempurna dan memberikan kepada kita kehidupan yang indah. Yang harus kita lakukan sebagai balasannya hanyalah bersyukur kepada Allah. Allah telah memberi kita mata dan telinga, misalnya, dan telah menyuruh kita untuk bersyukur kepada-Nya sebagaimana firmannya

"Dan Dia-lah yang telah menciptakan bagi kalian, pendengaran, penglihatan, dan hati. Amat sedikit kalian bersyukur." (QS Al-Mu'minun:78)

sumber:www.harunyahya.com